Physical Address

304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124

money, euro, finance-3864576.jpg

Pengertian Insentif dalam Ekonomi

Banyak dari kita mengartikan ‘insentif’ sebagai imbalan atas pekerjaan yang sudah kita lakukan. Seorang teman pernah berkata sebelum memulai pekerjaannya dengan mengatakan “insentifnya apa dulu nih boss?”. Sebenarnya apa sih insentif ini? Apakah insentif merupakan salah satu konsep penting dalam ekonomi? Apa pengertian insentif dalam kacamata ekonomi? mari kita bahas satu per satu.

Pengertian Insentif

Jika kita merujuk pada KBBI, insentif adalah tambahan gaji yang bertujuan menambah gairah agar semangat bekerja. Sebenarnya, dalam ekonomi pengertian insentif tidak jauh berbeda dengan yang ada di KBBI. Insentif diartikan sebagai suatu ‘hal’ yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu. Jika melihat definisi KBBI, insentifnya adalah uang yang diberikan. Nah, uang ini yang nantinya akan mendorong pekerja untuk melakukan pekerjannya dengan semangat. Jadi, insentif bisa berarti sebagai hadiah atau kemungkinan keuntungan yang membuat kita melakukan sesuatu.

Selain insentif berupa hadiah dan kemungkinan keuntungan, insentif juga bisa berupa ancaman hukuman agar kita tidak melakukan sesuatu. Ada beberapa literatur yang menyebutnya dengan istilah disinsentif. Contoh disinsentif adalah ancaman hukuman penjara jika kita mencuri. Dengan adanya ancaman hukuman ini, akan memberi disinsentif kepada kita untuk tidak melakukan pencurian.

Kaitan Insentif dengan Ekonomi

Sebagai makhluk ekonomi, semua kehidupan kita pasti tidak jauh dengan yang namanya insentif dan disinsentif. Kita senantiasa membandingkan antara cost dan benefit yang akan kita dapat dari sebuah keputusan. Dalam proses pemilihan keputusan itulah insentif memegang peranan penting sebagai pendorong untuk melakukan sesuatu atau tidak.

Contohnya, suatu hari kita menghadapai pilihan harus membeli mobil pribadi atau tidak. Dalam hal ini, insentif dan disinsentif yang ada bisa memengaruhi keputusan kita untuk jadi beli atau tidak. Misalnya saja, malam sebelumnya pemerintah Indonesia baru saja menaikan pajak kendaraan dan pajak pembelian BBM sampai 50%. Sebagai orang yang memperhitungkan cost dan benefit dari mobil kita nanti, tentu saja pajak yang mahal menjadi disinsentif bagi kita untuk membeli mobil. Saya pribadi juga tidak akan memilih membeli mobil, lebih baik menggunakan transportasi umum jika pajak kendaraan dan pajak pembelian BBM nya terlalu tinggi.

Jika melihat dari sisi lain, kenaikan pajak BBM ini bisa juga menjadi insentif agar kita mau menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi.

Kesimpulannya…

Insentif merupakan hal yang mendorong kita melakukan sesuatu atau bisa juga mencegah kita melakukan sesuatu. Insentif bisa digunakan oleh pemerintah untuk mendorong warganya bertindak sesuai keinginan yang mereka inginkan. Misalnya, mereka tidak ingin ada pencurian maka mereka tinggal memberikan disinsentif berupa hukuman penjara bagi orang-orang yang mencuri. Bisa juga pemerintah memberikan insentif untuk tindakan-tindakan agar warganya melakukan sesuatu yang mereka inginkan. Contohnya seperti insentif keringanan pajak bagi mereka yang menggunakan transportasi umum sehari-hari. Jadi, insentif merupakan hal penting dalam keputusan ekonomi sebab insentif dan disinsentif selalu masuk dalam hitungan cost dan benefit dari setiap tindakan kita. Jika kita rangkum lagi, manusia akan merespon insentif dan disinsentif yang ada dalam memutuskan pilihannya.