Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Mungkin kamu pernah terpikir suatu ide, kenapa pemerintah tidak menghemat APBN supaya utang kita bisa terbayar pelan pelan, utang udah banyak tapi kok malah ditambah terus, pertanyaan utamanya adalah kenapa pemerintah selalu rugi? Fenomena ini adalah sebuah konsep ekonomi yang disebut budget defisit atau defisit anggaran, dan kali ini, kita akan membahas mengapa pengeluaran negara yang lebih besar dari penerimaannya tidak selalu menjadi hal yang buruk…
Sebelum melangkah lebih jauh, kita harus memahami apa itu defisit anggaran, defisit anggaran secara ekonomi didefinisikan saat G > T atau saat pengeluaran pemerintah lebih besar dari penerimaannya, pengeluaran pemerintah ini contohnya pembangunan infrastruktur, gaji PNS dan lain sebagainya sedangkan penerimaan pemerintah contohnya seperti pajak dan bagi hasil BUMN, jika pemerintah mengeluarkan lebih banyak daripada yang diterimanya, maka akan ada suatu gap, Gap yang timbul ini harus ditambal, karena tidak mungkin bisa mengeluarkan uang jika tidak ada penerimaan, lalu bagaimana caranya?.
Bayangkan saja kamu ingin membeli iphone terbaru seharga 15jt tapi uang yang kamu miliki ternyata kurang, ada tiga keputusan yang dapat kamu ambil
Pertama, kamu tidak jadi membeli iphone itu dan pasrah
Kedua, kamu meminjam uang kepada teman kamu supaya bisa beli iphone itu sekarang
Terakhir.. kamu bisa mengendap-endap ke apple store terdekat dan… ekhem
Maksudnya kamu menabung sampai bisa membeli iphone tersebut
Untuk mensimplifikasi, negara juga memiliki tiga pilihan itu, ketika pemerintah ingin melakukan sesuatu, let say seperti pembangunan jalan raya, tapi memiliki dana yang terbatas, maka negara bisa menabung, berhutang, atau bahkan menunda pekerjaan tersebut. Tapi, bagaimana jika pekerjaan yang harus dilakukan itu adalah hal yg urgent? contohnya pandemi yang masih terjadi ini, tentu pemerintah tidak akan sempat untuk menabung, atau bahkan punya opsi utk menunda dan pasrah seperti kita. Pada akhirnya, satu satunya jalan yang mungkin pemerintah lakukan adalah berhutang
Kita ambil contoh anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN Indonesia tahun 2021, waktu pemerintah menyusun APBN ini, pemerintah sudah merencanakan kira kira negara harus defisit atau utang berapa banyak dan ingat ya, ini sudah direncanakan bukan kaya kita yang pas akhir bulan baru sadar ko tagihan paylaternya gede. Kalau rencananya pemerintah bakal menerima pendapatan negara sebesar 1743,6 triliun rupiah dan mengeluarkan belanja negara 2750 triliun, atau ada defisit 1006,4 triliun rupiah yang harus didanai, atau setara 5.7% dari PDB. perlu diperhatikan lagi bahwa rencana ini juga mempertimbangkan indikator indikator ekonomi makro seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi indonesia dan global, hingga ketersediaan vaksin. Sebab, APBN 2021 ini masih dalam rangka pemulihan dampak pandemi
Masalah muncul ketika banyak netizen dan warga negara Indonesia yang sensi dan tidak suka dengan utang pemerintah yang menumpuk, padahal kita sebagai warga negara juga tidak dirugikan secara langsung dengan utang pemerintah yang menggunung.
Loh loh bukannya utang pemerintah nanti kita yang nanggung, kenapa kita gak dirugikan?
Ini kita belum bahas utang dulu ya, karena pembahasan utang ini perlu pembahasan sendiri, jadi kita fokus ke defisit anggarannya dulu. Ya intinya sih disini yang rugi pemerintah ya bukan kita
Poin pertama yang penting untuk ditanamkan adalah, keuangan negara tidak sama dengan keuangan pribadi. Utang menggunung tentu akan membuat kita pusing, tapi tidak dengan negara. Jika suatu bisnis atau individu memiliki hutang, maka hanya ada dua cara untuk membayarnya, meningkatkan pendapatan atau menunda pengeluaran agar bisa membayar utangnya, tapi negara punya opsi ketiga loh, yaitu mencetak uang.
Ini bukan sulap bukan sihir, pemerintah beneran bisa loh guys mencetak uang sendiri untuk mendanai defisitnya, tapi bukan berarti bisa seenaknya ya. Salah satu yang perlu diperhatikan sebelum mencetak uang adalah tingkat inflasi yang timbul akibat pencetakan uang. Analoginya seperti ini, kalau jumlah uang yang dicetak terlalu banyak dan beredar di ekonomi negara kita, itu akan membuat mata uang kita yang tercinta, rupiah, jadi tidak berharga guys, hasil akhirnya nanti bisa-bisa harga barang-barang bisa jadi tinggi banget. Nah tapi intinya pemerintah bisa sebenarnya untuk mendanai defisitnya sendiri lewat mencetak uang tadi.
Kemudian perlu diperhatikan juga, bahwa hampir semua negara di dunia menggunakan anggaran defisit, karena hal ini dianggap dan teruji mampu untuk dapat meningkatkan perekonomian suatu negara. Bisa dibilang salah satu jawaban dari kenapa pemerintah selalu rugi ya karena emang negara maunya defisit…
Argumen kuat mengenai kenapa budget defisit ini baik, adalah argumen mengenai automatic stabilizer. Konsep automatic stabilizer ini mengacu pada kemampuan suatu ekonomi untuk menstabilkan dirinya secara otomatis jika terjadi suatu krisis. Kita ambil contoh ketika terjadi krisis dan resesi ekonomi pada tahun 2008 di Amerika Serikat. Pada saat itu, budget defisit pemerintah AS hampir mencapai -10% dari GDP mereka, atau … sekitar 1.400.000.000.000 USD pada tahun 2009, gausah diitung 0 nya emang banyak banget. Pada saat itu, keadaan ekonomi di AS sedang buruk sekali, banyak orang menjadi pengangguran, tidak memiliki pendapatan, pada akhirnya banyak bisnis dan perusahaan yang merugi sebab orang-orang tidak bisa belanja karena tidak punya uang….
Nah Inilah awal mula kisah kenapa budget deficit AS bisa sebanyak itu.. ternyata budget defisit pemerintah AS pada tahun 2009 itu habis untuk kompensasi klaim asuransi PHK yang sebelumnya memang sudah dicanangkan oleh pemerintah AS. Melalui uang kompensasi ini diharapkan warga negara AS akan membelanjakan uang mereka dan membuat bisnis serta perusahaan kembali mendulang keuntungan melalui penjualan. Pada akhirnya, uang kompensasi ini akan menggerakan kembali perekonomian AS yang pada saat itu memang sedang lesu dan krisis.
Gimana? masih berpikir budget defisit itu hal yang buruk? Sekarang udah tau kan kenapa pemerintah selalu rugi…
Defisit anggaran pemerintah ini juga nggak bisa dipandang sebagai defisit aja, tapi secara makro atau luas, defisit anggaran ini bisa dipandang sebagai tambahan surplus ekonomi dari pemerintah untuk sektor ekonomi non pemerintah. misalkan nih, kamu punya bisnis jualan besi, nah misalkan pemerintah mau bikin jembatan dan besinya harus beli dari toko kamu, tapi ternyata anggaran pemerintah kurang. Berarti pemerintah punya dua pilihan jadi bikin atau tidak, kalau misalkan pemerintah memutuskan untuk jadi membangun dan pemerintah melakukan budget defisit maka kamu bakal mendapat income dari belanja pemerintah lewat utang itu, dan pendapatan yang kamu dapat ini pasti akan dibelanjakan dan jadi pendapatan orang lain juga (re:abang GoFood atau store barang lucu di Shopee misalnya). Jadi defisit pemerintah ini bisa dilihat sebgai pendapatan untuk sektor non pemerintah yang tidak mungkin di dapat tanpa defisit, atau secara ekonomi dapat dibilang surplus.
Tentu defisit anggaran pemerintah ini tak selalu baik, ada saatnya defisit pemerintah ini memberikan kita dampak negatif kalau dilakukan berlebihan, tapi tentu pemerintah pasti sudah memperkirakan sampai mana defisit anggaran ini bisa dijalankan sampai mana dan sejauh apa.
Sebagai penutup, kita gak bisa lagi melihat budget defisit dari kacamata yang sempit, apalagi sampai asal nanya kenapa pemerintah selalu rugi. Seperti pemaparan diatas tadi, budget defisit terkadang memang dibutuhkan apalagi jika negara sedang dalam keadaan genting seperti saat pandemi COVID sekarang ini. Namun, sama seperti kita saja, kalau utang dibiarkan terus menggunung tanpa managemen yang baik ya pasti se level negara pun bisa pusing juga dan stress jadinya. Semoga tulisan kami ini bisa bermanfaat dan menambah insight bagi para pembaca yang budiman 🙂